by: coe
Bersepedah sekarang bagi saya sudah menjadi way of live (bener ngga ya nulisnya, maklum katro, maksudnya sih dalam hidup dan kehidupan saya sekarang ini kemanapun jalannya selalu pake sepeda ). Padahal pada awalnya sih cuma ikut-ikutan dan pengen dapet hadiah motor, ya itu pada acara Fun-Bike yang sekitar tahun 90 an tuh lagi marak-maraknya di kota Bandung, satu bulan kadang - kadang bisa ikut 1 sampai 2 kali Fun-Bike, dan kebetulan teman teman satu kerjaan banyak juga yang ikut ber Fun-Bike ria dengan berbagai alasan pula, alasannya ya macam-macam juga' disamping alasan di atas tadi alasan lain adalah untuk olah raga, hiburan dan penghilang stress, apalagi biasanya kalo pada acara Fun-Bike selalu ada hiburan musik dangdut yang penyanyinya kadang-kadang selain artis-artis lokal juga hadir artis-artis ibukota, dan kita bisa ikut berjoget rame-rame ... pokonya asooyyy dah
Kemudian seiring dengan mulai sepinya acara Fun-Bike, mulai sepi juga acara bersepedah, akan tetapi ternyata ada motivasi baru kenapa saya masih terus bersepeda saat itu, ada dua alasan yang menjadikan saya saat itu terus bersepedah baik ke kantor ataupun hanya sekedar jalan-jalan cari udara segar yasng saat itu rute pavoritnya adalah Lembang melalui jalur Dago bengko.
Alasan itu adalah yang nomor satunya ekonomi, dan yang kedua adalah Olahraga, alasan pertama karena saat itu apabila saya hendak kekantor, jika harus menggunakan kendaraan umum (karena belum punya motor) saya harus pake kendaraan umum sebanyak 3 kali dan untuk menghemat biasanya saya jalan kaki dulu sekitar 15 sampai 20 menit agar naik angkot hanya cukup dua kali yaitu dengan Angkot Cijerah-Sederhana dan kemudian dilanjutkan dengan Angkot Lintas Husein yang biayanya kalo dihitung saat itu cukup untuk dana makan siang,jadi dengan bersepedah dana yang keluar cukup untuk makan siang saja tanpa ongkos transport, lumayan kan.
Alasan kedua ya pada dasarnya saya memang senang melakukan aktifitas olahraga. Dan sebelum berolahraga menggoes sepedah ini olah raga rutin saya adalah joging, main bola volley dan Tennis lapangan. Namun joging lama-lama mulai ditinggalkan, awalnya sih dari pindah rumahnya saya kedaerah pinggiran,namun penyebabnya utamanya adalah udara di daerah tempat tinggal saya yang kurang mendukung, meskipun daerah pinggiran namun udaranya kurang bersih, disamping jarangnya pepohonan juga bau polusi dari limbah tekstil yang dibuang ke sungai ditempat tinggal saya membuat keengganan saya berjoging semakin kuat, dan itu membuat kegiatan sepedah semakin menjadi-jadi sekaligus sebagai pengganti jogging yang makin terlupakan.
Bersepeda ke kantor pada awalnya sih waduh berat banget deh, kayanya jauh gituh (padahal cuma sekitar 9 km), namun lama kelamaan saking seringnya karena memang dilakukan tiap hari pulang pergi, sudah tidak berasalagi tuh jauh atau cape, bahkan kadang- kadang anak bungsuku yang waktu itu masih duduk di sekolah dasar suka ingin diantar atau dijemput dengan sepeda, padahal ibunya sudah berlangganan Abudemen jemputan sekolahnya. Dengan ditambah kursi rotan kecil yang dijepitkan di tengah batang dan mengikatnya dengan tali rafia , maka jadilah sepedahku menjadi kendaraan pavorit sibungsu, ini tergambar dari keceriaannya saat saya bonceng menuju sekolah. Dan sampai sekarang siBungsu yang sudah kelas 6 masih saja merengek untuk bisa diantar atau dijemput pake sepedah, cuma bedanya dia sekarang dibonceng di atas setang dan bagi sibungsu ini keliatannya masih lebih mengasyikan dari pada dibonceng dengan motor (kakaknya ke kampus kadang suka anter adiknya)
karena kalo disuruh pilih diantar pake motor atau sepedah, pasti dia pilih dianter sepedah. Dan sampai saat tulisan ini di buat, bungsuku sudah mampir di lembang sekitar 3 atau 4 kali dan tentunya ngegoes sendiri
Perjalanan dalam berangkat ke tempat kerja semakin lama menjadi semakin terasa dekat saja, oleh karena itu kadang sebelum ke kantor saya putarkan dulu ke atas sambil berburu udara segar pegunungan, kadang ke cisarua, kadang ke Dago Bengkok Dago bandrek atau ke Lembang, dan kegiatan menjauhkan jarak tempuh itulah yang banyak menfaat pada tubuh dan keseharianku, dulu kaki ini bagian belakang lutut sebelah kiri, kalo habis duduk bersila lama untuk dipake berdiri sakitnya minta ampun, sekarang ...? sudah lupa tuh !,
dan dulu yang namanya flu, filek, atau batuk saat perubahan cuaca sering banget hinggap menyerang badan ini dan paling tidak seminggu baru mulai sembuh, kalo sekarang rasanya agak jarang tuh terserang flu, filek atau batuk, dan meskipun kena biasanya dua atau tiga hari sudah fit lagi, dan pengobatannya cukup dengan bersepedah, banyak makan makanan bergizi dan minum air putih, tanpa obat-obatan dan tentunya berdo'a minta kesembuhan pada yang maha Kuasa yang mempuyai sakit dan sehat kita.
akibat positif lain dari bersepeda adalah berat badan saya turun dari 65 kg menjadi 61 kg dan saya saat ini sudah sekitar 6 atau 7 bulan berhenti merokok, kenapa ??? pikiran saya saat itu sederhana saja, buat apa jauh jauh bersepedah ke Lembang, Dago Bengkok, Warban, mencari udara segar tapi begitu sampai di kantor racun nicotin dihisap juga !!!. Dan jangan lupa neh buat kaum laki-laki bersepedah itu sudah menjadi rahasia umum untuk menambah keperkasaan kita, suer neh bukan iklan.
akibat positif lain dari bersepeda adalah berat badan saya turun dari 65 kg menjadi 61 kg dan saya saat ini sudah sekitar 6 atau 7 bulan berhenti merokok, kenapa ??? pikiran saya saat itu sederhana saja, buat apa jauh jauh bersepedah ke Lembang, Dago Bengkok, Warban, mencari udara segar tapi begitu sampai di kantor racun nicotin dihisap juga !!!. Dan jangan lupa neh buat kaum laki-laki bersepedah itu sudah menjadi rahasia umum untuk menambah keperkasaan kita, suer neh bukan iklan.
Kegiatan bersepeda saya semakin kesini semakin menjadi-jadi, disamping kegiatan rutin ke tempat kerja, saya pun ikut bergabung dengan beberapa klub sepeda di Bandung dalam melakukan kegiatan touring bersepeda, diantaranya Cangkilung dan threeple-C (http://threeple-C.Blogspot.com), dan terakhir di tempat kerja bergabung dan menjadi koordinator dadakan di elbece (http://elbece.blogspot.com).Dengan Cangkilung itulah touring-touring jarak jauh mulai saya rasakan, Desember 2007 Ke pangandaran, dan tahun berikutnya Agustus 2008 sekali lagi kepangandaran, dicangkilung ini memang ngegoes ke Pangandaran menjadi semacam ritual yang wajib bagi anggotanya terutama menjelang pergantian tahun baru, hanya sayang tahun baru 2009 saya tidak bisa ikut karena ada acara liburan lain bersama keluarga, Sedangkan dengan threeple-C menjadi semacam pelepas kerinduan saya pada kegiatan menjelajah alam pegunungan dengan bersepeda.
Dan jika saya ingin untuk sekedar uji nyali ,uji kekuatan atau kecepatan sekaligus tes jantung kadang saya menyempatkan diri juga bergabung dengan komunitas sepeda balap yang setiap Jum'at pagi melakukan kegiatan rutin ngagoes ke lembang via jalan raya, dan dikomunitas ini banyak juga bergabung atlet-atlet sepeda jabar baik junior maupun seniornya.
Kadang terpikir agak aneh juga, kita sedang gencar-gencarnya mencari energi alternatif, mengurangi pemanasan global, bertambah pengapnya, atmosfer kita akibat polutan yang bergayut menjadi limbah, riset dan penelitian yang menghabiskan biaya sampai bermilyar-milyar, padahal menurut saya salah satu solusinya sudah ada di depan mata kita yaitu bersepeda dalam melakukan aktifitas kerja dan kegiatan sehari-hari, Andai pemerintah ikut andil dalam memasyarakatkan olahraga dengan memberi kemudahan dan keamanan bersepeda di jalan raya, saya kira sedikitnya permasalahan lingkungan di negara kita akan sedikit terpecahkan. Coba bayangkan jika sebagian besar rakyat indonesia menggunakan sepeda sebagai sarana transfortasinya, betapa segar udara kita, jauh dari kebisingan dan polusi, jauh dari kemacetan.
Kalo tidak dimulai dari sekarang so kapan lagi, apa yang tersisa kelak buat generasi penerus kita
BIKE for SAVE the EARTH - LAPAN BIKERS COMMUNITY
0 comments:
Post a Comment