rss

Monday, 16 February 2009

Tour d WARBAND ... LBC Maju Terus Pantang Menyerah




By : matuh

Lapan Bikers Community pada hari Ahad 15 Pebruari 2009 melakukan kegiatan petualangan ke alam bebas polusi sekitar Dago Pakar.
Sekitar pukul 7.30 kami berangkat dari kantor Lapan Bandung Jl. Junjunan 133 Bandung yang berjumlah 11 orang ( Dodi (Petunjuk jalan dari route yang akan dilalui), Coe ( Warawiri), Yayan, Budiyanto, Efendi (apih), Entis, Asep, Mamat(matuh), Aris, Geo (putra Coe), Anto(putra Budiyanto).



pagi mendung bahkan sampai turun hujan tetapi petualangan LBC ini maju terus. Setelah ada pengarahan dari koord dan berdoa kami meninggalkan kantor satu persatu mengikuti Dods menyusuri jalan junjunan berputar di depan BTC dan melesat menuju jembatan laying Pasopati. Sebelum turun di jl Tamansari kami berhenti menunggu mas budiyanto yang membetulkan rem sepedanya. Iring-iringan LBC menyusuri jl Tamansari hingga sampai di jl siliwangi masuk ke jl Sanguriang, kecuali Coe dia lewat simpang untuk menjemput Jendral sudirman, Jaja dan kawannya. Rombongan mengikuti Dods melewati jl. Cisitu lama, LIPI, Diklat Geologi dan masuk ke perumahan Dago Asri hingga keluar ke jl Dago dekat kantor Bapeda. Tidak lama berselang aku disusul oleh Jaja (Om Jeck) dan kawannya. Om Jeck ini biasanya bergabung dengan club pembalap sepeda di Bandung, tapi kali ini ikut petualangan sepeda mtb LBC. Sampai diterminal Dago rombongan berhenti beberapa saat sambil menunggu rombongan terakhir. Aku ketemu Sudirman di sekitar Terminal Dago. Rombongan bertambah 3 orang (Sudirman, Jaja dan kawannya namanya Didin).


Rombongan melanjutkan lagi perjalanan mengikuti Dods, tetapi jagonya tanjakan melesat melewati Dods, ada bertiga yaitu Yayan, Entis dan Apih. Rombongan kami menyusuri jalan menuju Dago Pakar Resort, begitu masuk pintu gerbangnya wah alangkah nyamannya lingkungan dan udara disini, komplek ini ditata dengan apik. Hiruk pikuk kendaraan sepanjang perjalanan tadi berbeda disini lengang. Medan yang dilalui cukup berat nanjak tetapi jalannya bagus dan sepi sehingga kami bisa lewati dengan nyaman. Diatas lapangan golf kami berhenti sambil mengecek seluruh rombongan naik semua. Sijago tanjakan tadi ternyata belum sampai ditempat istirahat kami, setelah dicek ternyata bertiga mereka belok menuju THR Dago Pakar bahkan kami dapat informasi Heryaman sudah menunggu di Dago warung Bandrek sejak pagi. Akibatnya kami menunggu ditempat dekat lapang golf cukup lama menunggu mereka turun dari dago pakar dan naik lewat Dago Pakar Resort dijemput oleh Coe. Perjalanan dilajutkan setelah Heryaman, Apih dan Entis tiba , yayan tidak jadi melanjutkan perjalanan berpetualang karena salah jalan tadi dan memutuskan untuk pulang kekantor. Rombongan ber 14 orang siap melaju menelusuri jalanan becek, bebatuan, tanah liat licin karena hujan yang mengguyur Bandung Utara dan sekitarnya. Ditengah perjalanan sambil nunggu hujan reda kami berhenti di warung sambil mengganjal perut yang tergir dengan jajanan yang ada di warung itu dan menunggu anggota yang masih dibelakang, lagi-lagi apih heryaman dan entis salah jalan yang lain belok kiri naik, ini malah belok kanan turun. Setelah komplit kami melanjutkan perjalanan naik dengan mengatur nafas dengan teratur kami dorong sepeda (emangnya munding didorong-dorong segala) memang medannya berat sekali sudah jalan jelek, becek ga ada ojeg lagi hehehe tapi LBC maju terus pantang menyerah. Setelah melalui tanjakan yang cukup panjang akhirnya kami sampai di puncak, kami semua beristirahat dan memanfaatkan untuk menikmati indahnya pemandangan kearah selatan Bandung Raya dan sekitarnya bahkan diantara kami sempat berkhayal gimana kalau malam tahun baru mengadakan kamping dan kambing guling ditempat itu waw dahsyat. Hilang rasa cape dan dahaga seketika dengan menikmati suasana alam pegunungan, tiupan angin yang kencang bagai berada di terowongan angin (Emang hanya di Lapan Rumpin aja yang punya terowongan angin hehehe). Sayangnya kamera dibawa oleh team motoris (Yadi n Roy) yang sudah pergi untuk mempersiapkan makan siang di Dago Pakar. Perjalanan dilajutkan dengan mengarungi jalanan turun becek licin dan jalanan naik lagi turun lagi, sepeda mulai berat karena tanah banyak yang ikut menempel di ban depan maupun belakang. Tak terasa akhirnya kami sudah sampai di Dago Bandrek, tapi tidak boleh berhenti oleh koord kami harus belok kanan masuk ke hutan pinus sepedaku genjot terus hinga sampai diperkampungan kecil dalam hutan. Dari kampong tersebut sepedaku ditungtun lagi karena jalanan turun melewati semak belukar mengikuti bekas jalan air, Coe sampai dilepas sepedanya karena sepedanya maksa ingin duluan pergi meninggalkan Coe. Hehehe. Dalam pikirku kalo ada sungai sepeda disuruh duluan (emangnya kabayan hehehe). Jalan yang dilalui ini barat sekali disemak belukan hutan pinus sampai ke jembatan dekat maribaya , rombongan sambil menunggu jajan dulu di warung terakhir antara Dago Pakar- Maribaya. Rombongan melaju lagi melewati jalanan paping blok menuju Goa Jepang Dago Pakar, disana team motoris menanti di warung. Sampai di Goa Jepang kami disambut dan diperiksa bagian belakang badan ada yang kotor dan ada yang bersih, tadinya aku juga heran ternyata ada anggota LBC yang jatuh bangun pada saat melewati jalanan yang licin tadi.
Kami melahap makan siang yang disediakan panitia di warung dekat goa jepang dengan sambal yang pedas sambil guyon dan gelak tawa peserta menceritakan pengalamannya masing-masing. Setelah beristirahat cukup kami melanjutkan perjalanan pulang menuju kantor Lapan Bandung Jl. Junjunan 133. Sampai jumpa pada kesempatan lain. Mari bersepeda.

0 comments:


Post a Comment