Akhirnya terlaksanakan juga LBCer Ber Xcross Country ke Rumah Bpk Budiyanto di Cipatat Elok
via Maroko,Cipangeran, Cisalak,Cimanggu,Lebak Sieuh, Cioray, yang 80 % jalan Offroad, Rencana start dari BAseCAmp LBC sebenarnya sudah ditetapkan pukul 06.00 pagi dengan asumsi kita tidak terlalu kesorean sampai di tujuan dan kepanasan diperjalanan, dengan estimasi waktu tempuh 6 sampai 7 jam diperkitrakam kita akan sampai sekitar jam 12 atau jam 1 an , tapi ternyata Start baru bisa dilaksanakan tepat jam 07.00 WIB
Perjalanan awal menyusuri trek ULTAH ke 1 Threepke-C cukup mengasyikan karena jalan yang dilalui tidak terlampau berat hanya saja membutuhkan keseimbangan serta keterampilan dalam menghandel sepedah, apalagi saat melewati jalan setapak yang di sebelah kirinya saluran irigasi dan sebelah kanannya perkebunan/sawah penduduk...
lengah saja sedikit ... Byuuurr ... atau Gudubrak !!!
dan memang terbukti beberapa korban berjatuhan, bahkan ada yang sampai sepeda plus orangnya nyemplung di saluran irigasi.
Secara umum dalam setengah perjalanan itu LBCer terpuaskan dengan trek yang bervariasi, mulai dari jalan nanjak berhotmik, Jalan desa, galengan sawah, masuk di gang-gang perumahan
Saguling dengan perahu, Namun begitu akan melewati daerah cimanggu selepas Cipangeran, mulailah drama perjalanan terjadi... dimulai beberapa LBCer salah arah , menyusul rombongan yang sasab sampai dua kali, mengangkat sepeda menaiki bukit, dudukan sadel yang patah, sampai jungkir balik saat menuruni bukit yang dikanan kirinya kebun jagung.
Awal drama perjalanan dimulai ketika 5 orang LBCer terpisah saat lepas di Cipangeran ketika saya sedang mendampingi beberapa LBCer yang rada kaget dengan trek yang "tidak biasa" ini.
Kelima orang yang memisahkan diri itu (Pak Dodi, Rohmat, Atot, Ade dan Pak Budi) yang keliatannya sudah kebelet banget pengen cepet nyampe , diijinkan untuk mendahului dengan asumsi Pak Budiyanto sudah mengetahui jalan menuju Cimanggu saat Survey dengan motor 2 hari sebelumnya, tapi ternyata ketika rombongan saya sampai dipersimpanagan menuju jalan Cimanggu, penduduk setempat menginformasikan bahwa sekitar 5 orang pesepeda telah lewat lurus terus ke arah Cikuda bukan arah Cimanggu - lebak Siuh tujuan kita.... wallahhhhh .... memang sih kalo kita tanya penduduk sekitar arah menuju Cipatat, pasti tidak akan ditunjukan lewat jalan Cimanggu-lebak Siuh mereka pasti akan menunjukan jalan menuju arah Cikuda, dan kelihatannya itu yang terjadi saat Pak Budiyanto lupa arah menuju Cimanggu yang pernah saya tunjukan.
Setelah dihubungi via telepon genggam akhirnya saya menyusul mereka mengikuti rekan Dadan "Mekanik" yang telah lebih dulu mengejar rombongan yang terpisah. Diperjalanan saya bertemu dengan Dadan yang tengah ngoprek sepedahnya yang mengalami gangguan teknik akibat beliau terjatuh ... aduh kasian juga nih kang Dadan tidak ada P3K lagi, untungnya lukanya tidak seberapa parah dan beliau bisa langsung mereperasi sepedahnya dengan bantuan kunci2 yang
saya bawa, karena kunci-kunci serta peralatan beliau tertinggal di persimpangan Cimanggu tadi
Karena rombongan masih belum ketemu dan dengan pertimbangan waktu serta kelelahan mengingat perjalanan yang masih cukup jauh, akhirnya saya memutuskan untuk menyusul dengan menumpang ojek. Dengan sambil sesekali menanyakan pesepeda yang lewat dijalan ini kepada penduduk yang saya temui, akhirnya bertemu juga lah saya dengan rombongan yang ternyata sudah terpisah dua, Pak Dodi, Atot dan Ade yang sudah cukup jauh dan disarankan untuk melanjutkan perjalanan menuju jalan alternatif menuju Cimanggu yang ditunjukan oleh Tukang Ojeg yang saya tumpangi, sedangkan Pak Budiyanto dan Rohmat yang relatif masih dekat diajakkembali ke Persimpangan jalan menuju trek Cimanggu-Lebak Siuh yang telah disurvey.
Saat kembali dipersimpangan menuju Cimanggu setelah menunggui Dadan"Mekanik" mereperasi sepedahnya, ternyata ada rombongan yang juga memisahkan diri (Kang Jendral, Kang Herjaman, Om Ed,Dadan dan Sumirat), hanya kali ini tanpa koordinasi terlebih dahulu alias desersi :)) waduhhhh bisa kesasar lagi nih begitu pikir saya , dan memang saat saya melewati persimpangan jalan dan menanyai penduduk yang kebetulan saya temui apakah ada pesepeda yang lewat di jalan ini (jalan yang telah disurvey) ... ternyata orang tersebut menunjukan arah yang bukan arah menuju Jalan Cimanggu-Lebak Siuh ... walahhh menyusul lagilah saya dengan kekuatan penuh, namun lagi-lagi saya kehilangan arah karena banyaknya jalan bercabang, tidak ada jejak sepedah, dan tidak ada orang yang bisa saya tanyai. dan akhirnya kembali saya menggunakan jasa seorang penduduk untuk mnyusul rombongan dan minta tolong beliau agar menunjukan jalan ke Cimanggu atau kembali ke Tempat semula bila nanti bertemu mereka. Dipertigaan Cisalak - Cimanggu Kang Dodi, Atot dan Kang Ade ternyata sudah bergabung ... Alhamdulillah
tapi rombongan Kang Jendral menurut Kang Haji Mamat mereka tidak bisa bergabung menuju Lebak Siuh karena sudah terlanjur dekat dengan Cikuda dan memutuskan untuk tidak bergabung dengan kami waahhh bener-bener desersi ini mah ...
mestinya nanti dihukum untuk napak tilas menempuh rute yang sama di suatu hari nanti ... gimana Kang Jendral ???
setuju kan ... he he he. Namun Demikian kami tetap menghubungi team evakuasi agar menjemput mereka ke Cikuda, karena khawatir akan kondisi Kang Sumirat yang baru pertama kali ikut dengan kondisi fisik terakhir saat bareng dengan saya saja sudah cukup mengkhawatirkan. Dan ternyata dari ceritanya, beliau akhirnya melanjutkan perjalanan sampai
ditujuan dengan bantuan Ojek, dan yang lainnya dievakuasi dengan mobil kecuali Kang Jendral yang terus menggowes sampai tujuan, maklum beliau faham betul kalo sampai dievakuasi wahhh pasti jadi bahan ledekan LBCer yang lain.
Akhirnya Rombongan tersisa melanjutkan perjalanan ke Cimanggu dengan disertai gerutuan Kang Dodi dan wajah-wajah cemberut dari Atot dan KAng Ade yang ternyata tadi sudah melewati jalan yang akan kita lewati sekarang ...
perjalanan ini adalah tahapan tersulit, dan saya serta LBCer lainnya merasa sedikit bersyukur Kang Sumirat terbawa team "Desersi" yang dipimpin Kang Jendral kalo tidak wah tak terbayangkan repotnya, sedangkan teman-teman yang jagjag waringkaspun pada kerepotan, berjatuhan jungkir balik di jalanan yang cukup curam diantara pohon-pohon Jagung termasuk saya yang terbang jungkir balik dari sepeda (kecuali yang TTB tentunya).
korban yang berjatuhan tidak berakhir di kebun jagung ini, ternyata di jalan semi DownHill di jalan setapak menuju Cioraypun pun memakan korban pula, tapi kali ini bukan orangnya tapi sepedahnya, ya sepedah Haji Mamat yang dudukan sadelnya sampai patah, entah medannya yang berat atau badannya yang berat ...
dan saat menuruni jalan ini Kang Ade pun tak ingin ketinggalan "memeriahkan" perjalanan menuruni bukit ini, beliau terbanting dari sepedahnya karena lepas kontrol...
Disisa perjalanan sepedah saya bertukar pakai dengan sepedah Haji Mamat, karena kelihatannya beliau belum terbiasa menggowes tanpa sadel, dan karena sebagian besar treknya turun semi DH maka perjalanan tanpa sadelpun tidak begitu terasa sampai akhirnya kami keluar dan bertemu dengan jalan raya menuju Cioray, Atot, Rohmat dan Kang Entis terpaksa di evakuasi sampai tujuan karena sudah sangat kelelahan akibat nyasab, sedangkan yang lainnya terus melanjutkan sisa perjalanan menggowes sampai tujuan.
Setelah beristirahat dan menghabiskan hidangan segala macam makanan dan buah-buahan termasuk gule bebek dari yang empunya rumah, kamipun balik dengan menggunakan dua mobil yang telah disiapkan sementara sepedah diinapkan satu malam, kecuali tiga orang yang pupujieun, pulang ke Bandung tetap menggowes sepedahnya ... maklum tuh sepedah adalah kendaraan sehari-harinya mereka, jadi ya terpaksa harus dibawa pulang ...
Terimakasih LBCer semua atas dukungan dan partisipasinya, mudah-mudahan perjalanan ini menjadi bekal nanti saat kita touring ke Pameungpeuk-Garut
0 comments:
Post a Comment